Setiap tanggal 1, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) menerima
gaji. Ia mengaku gajinya lebih dari cukup. Tetapi penggunaannya ya
dirahasiakan.
Jokowi bekerja tanpa pamrih membenahi Ibukota dan
seakan-akan tidak mengejar materi semata. Pria kelahiran Surakarta 21
Juni 1961 ini tidak ingin rumit ikutan mendukung gerakan kenaikan gaji
yang digalang kepala daerah.
Jokowi yang pernah menyumbangkan
gajinya saat menjabat Wali Kota Solo ini bahkan rela apabila gaji dan
tunjangannya kelak dihilangkan.
Jokowi, disebutkan mendapat gaji
pokok sebesar Rp 3 juta. Kemudian ada tunjangan jabatan gubernur Rp 5,4
juta, dan ada biaya rumah tangga/rumah dinas Rp 30 juta. Total Rp 38,4
juta.
Berikut 4 cerita rahasia gaji Jokowi:
1. Gaji Dihilangkan Nggak Apa
Jokowi enggan angkat bicara seputar wacana kenaikan gaji kepala daerah.
"Ya gaji pun kalau dihilangkan juga nggak apa, itu kok dipikir rumit," kata Jokowi sambil tersenyum.
Hal
ini disampaikan Jokowi acara presiden eksekutif club round table
discussion bersama Jokowi bertema "Mengatasi kemacetan, kebanjiran, dan
urbanisasi di Jakarta" ini diselenggarakan di Menara Batavia, KH Mas
Mansyur, Jakarta Pusat, Selasa (26/2/2013).
Jokowi tidak mau
memikirkannya. "Kalau gaji dan tunjangan pun (dihilangkan) juga nggak
mikir kita," ujar mantan Wali Kota Solo itu.
Presiden SBY mendukung kenaikan gaji bupati. Kenaikan gaji itu sedang digodok Kemendagri.
Mendagri Gamawan Fauzi berpendapat apabila gaji para bupati naik maka tunjangan akan dihilangkan.
"Kalau
itu keluar gaji, tentu pendapatan-pendapatan lain itu akan dihilangkan.
Misalnya, kalau renumerasi diberlakukan kepada pejabat yang lain, tentu
honor-honor yang lain tidak ada lagi, nah gaji bupati juga seperti itu.
Kalau gaji itu tidak dinaikkan, pendapatan lain akan dihilangkan," kata
Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi di DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat,
Kamis (21/2/2013
2. Gaji Lebih dari Cukup
Jokowi mengaku gaji yang
diterimanya selama ini lebih dari cukup. Bagi ayah 3 anak ini, cukup
atau kurangnya gaji sangat tergantung kepada personalnya.
"Ya
tergantung orangnya. Kalau saya ya lebih dari cukup. Wong saya juga
makan nggak bisa gemuk," kata pria kurus ini saat ditanya apakah gaji
yang diterimanya masih kurang di Gedung Balai Kota, Jl Medan Merdeka
Selatan, Jakarta Pusat, Kamis (21/2/2013).
Ia menolak mengomentari wacana kenaikan gaji kepala daerah.
"Waduh nggak tahu. Itu urusan pemerintah pusat. Nggak ngerti saya," kata Jokowi.
Suami
Iriana itu balik bertanya maksud usulan dinaikkannya gaji kepala daerah
tersebut. "Emang dinaikkan untuk apa?" tanya Jokowi.
"Supaya tidak terjadi korupsi, Pak," jawab wartawan.
"Oo....apa
hubungannya? Tanyalah ke pemerintah pusat. Saya nggak akan ngomentari
itu," kata Jokowi sambil tersenyum khas. Hehehe...!
Bupati di
seluruh Indonesia mengeluh pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
gajinya tak kunjung naik, padahal sudah dijanjikan sejak 3 tahun lalu.
SBY pun menyetujui dan memerintahkan bawahannya untuk langsung
mewujudkan keluhan para bupati.
3. Gaji untuk Apa, Nggak Boleh Tahu
Jokowi menerima gaji setiap tanggal 1 sebagaimana PNS DKI. Jokowi mengaku mengambil gajinya.
"Masa gaji nggak diambil, ya gimana sih. Ya diambil," ujar Jokowi.
Jokowi
mengatakan itu usai membuka turnamen catur cepat antar penggali kubur
dari seluruh TPU yang ada di Jakarta, di Wisma Catur F Sumantri KONI DKI
Jakarta di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (2/11/2012).
Jokowi enggan memberi tahu gajinya digunakan untuk apa.
"Cuma
digunakan untuk apa ya itu yang nggak boleh tahu. Di Solo pun diambil
tapi yang ambil bukan saya," kata mantan walikota Solo ini.
4. 1 Hari Kerja Sudah Ditanya Gaji
Baru saja dilantik, Jokowi sudah dihujani pertanyaan
termasuk soal gaji.
"Masak
baru masuk sehari sudah nanyain gaji," jawab Jokowi santai saat ditanya
apakah dia tidak akan mengambil gaji gubernurnya seperti saat dia
menjadi Walikota Solo.
Hal itu disampaikan Jokowi saat jumpa pers
di Ruang Rapim Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan,
Jakarta Pusat, Senin (15/10/2012).
Selama Jokowi menjadi Wali
Kota Solo, stafnya memang mengambil gaji. Namun gaji itu lalu dibagikan
ke masyarakat miskin dalam bentuk sembako. Gaji Jokowi terakhir sebanyak
Rp 6.150.900 plus biaya penunjang operasional Walikota Rp 27.500.000
juta.
Jokowi saat menjabat sebagai Wali Kota Solo tak pernah
mengambil gajinya. Dalam beberapa kesempatan, dia juga pernah
melontarkan niat tak akan mengambil gaji setelah jadi gubernur DKI
Jakarta.