Manchester - Bagaimana Real Madrid
menyudahi musim ini ikut bergantung kepada laga kontra Manchester
United. Partai itu tak ayal jadi amat krusial untuk '
El Real' kendatipun Jose Mourinho nanti takkan mau berlebihan, entah itu dalam merayakan maupun bersedih.
Di
La Liga Primera peluang Madrid mempertahankan gelar juara sudah amat
tipis mengingat jauhnya selisih dengan Barcelona yang kini memuncaki
klasemen.
Kans terbesar meraih gelar ada di Copa del Rey, di mana
Madrid kini akan berhadapan dengan Atletico Madrid di final, setelah
sebelumnya melewati hadangan Barca di babak empat besar.
Lalu ada
Liga Champions. Lazimnya, untuk tim-tim besar Eropa, ajang ini adalah
sebuah kompetisi prestisius yang dijadikan prioritas. Skalanya
kadangkala cuma kalah dari gelar juara liga--terutama liga-liga
terkemuka Eropa.
Buat 'Si Putih', dengan gelar La Liga sudah
terlalu jauh untuk dikejar, bidikan utama niscaya diarahkan ke Liga
Champions. Fakta bahwa sudah sembilan gelar diraih di ajang
itu--termasuk format laga Piala Champions--akan menambah motivasi meraih
yang ke-10.
Maka itulah misi yang kini diemban oleh pasukan
Mourinho ketika melawat ke Old Trafford dalam laga leg II babak 16 besar
Liga Champions, Rabu (6/3/2013) dinihari WIB. Jika bisa melewati
hadangan MU, asa pun bisa terus dipelihara. Sebaliknya jika tersingkir,
peluang menyudahi musim dengan gelar pun sepertinya tinggal tersisa di
Copa del Rey.
Mourinho tentu sadar benar dengan betapa pentingnya
laga itu. Apalagi masa depannya di Madrid kini tengah dispekulasikan.
Tetapi ia sepertinya tetap berusaha tenang dan tidak ingin
memperlihatkan beban di ambang laga kontra manajer yang juga merupakan
salah satu rival lamanya,
Sir Alex Ferguson.
"Saya
pertama datang tampil di Old Trafford sembilan tahun lalu. Kini saya
sudah tampil dalam lebih dari 100 pertandingan di Eropa," katanya di
Marca."Jika
saya kalah hari Selasa ini saya takkan menangis. Jika saya menang pun
saya takkan berlari 100 meter. Kami akan merayakan di pesawat. Jika kami
kalah, saya akan pura-pura tidur di pesawat."
"Saya sudah
beberapa kali menghadapi Ferguson. Saya pernah menang, kalah, dan
berimbang. Kali terakhir adalah bersama Inter (Milan) di sini di Liga
Champions ketika saya kalah. Tapi saya tak terlalu peduli dengan
statistik," lanjut Mourinho.