Kanker payudara adalah kanker yang paling banyak menyerang perempuan
bersama kanker leher rahim, sehingga penyakit ini sering menjadi
ketakutan besar bagi banyak perempuan, terutama bagi mereka yang
mengeluhkan ada benjolan di payudaranya.
Penyakit yang dapat menyerang payudara dapat dibagi 2 bagian besar,
yaitu jinak & ganas. Sebenarnya, kanker payudara hanyalah 1 dari
banyak penyakit yang dapat menyerang payudara. Benjolan di payudara
belum tentu disebabkan oleh kanker, justru sebagian besar benjolan di
payudara adalah bersifat jinak & tidak menyebabkan diangkatnya
payudara atau kematian, bahkan sebagian besar tidak memerlukan
pengobatan apapun termasuk pembedahan.
Gejala/kelainan dari penyakit yang umum terjadi di payudara adalah:
benjolan, nyeri, perubahan kulit, pembengkakan, rasa panas/terbakar,
perubahan bentuk/ukuran yang di luar kewajaran, puting melesak ke dalam,
keluar cairan (selain air susu pada saat masa menyusui) dari puting,
atau benjolan di ketiak. Gejala/kelainan tersebut dapat disebabkan oleh
berbagai penyakit & belum tentu disebabkan oleh penyakit yang berat
atau keganasan (kanker). Untuk kepastiannya, jika menemukan salah satu
dari gejala/kelainan tersebut, sebaiknya segera berkonsultasi dengan
dokter.
Berikut penjelasan mengenai beberapa gejala/kelainan umum di payudara:
Benjolan
Benjolan di payudara dapat disebabkan oleh berbagai macam penyakit,
tetapi sebagian besar adalah benjolan jinak. Namun, sangat disarankan
untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika ditemukan adanya benjolan
saat pemeriksaan payudara sendiri. Dokter dapat menyarankan untuk
dilakukan pemeriksaan lanjutan dengan USG, mammografi, pengambilan
contoh sel (sitologi) atau jaringan (histopatologi) dengan menggunakan
jarum (tanpa pembedahan) lalu diperiksa dengan mikroskop untuk lebih
dapat memastikan penyakit yang menyebabkan benjolan tersebut apakah itu
tergolong jinak atau ganas.
Benjolan dapat berbentuk padat (fibroadenoma/FAM, lipoma, dst) atau
berisi cairan (kista). Untuk benjolan jinak, tidak diperlukan pengobatan
apapun, hanya perlu dipantau perkembangannya saja. Jika benjolan terasa
mengganggu, terdapat peradangan, infeksi, atau terus membesar, dapat
dilakukan pemberian obat, pembedahan, atau penyedotan (untuk benjolan
berisi cairan). Pembedahan pada benjolan jinak di payudara sebaiknya
hanya dilakukan setelah pemantauan perkembangan & pemeriksaan
lanjutan. Kombinasi pengobatan yang dipilih tergantung dari jenis,
tingkat/tahapan (stage), penyebaran (metastasis), sampai
karakteristiknya.
Nyeri
Nyeri payudara terdiri dari yang hilang timbul, terus menerus, atau
hanya nyeri ketika disentuh. Hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal,
paling sering disebabkan oleh perubahan hormonal pada siklus haid
normal, penggunaan KB/kontrasepsi/obat hormonal, atau pada kehamilan.
Nyeri juga dapat muncul jika ada benjolan, infeksi, atau kanker di
payudara. Namun, kanker payudara jarang menimbulkan rasa nyeri.
Rasa nyeri di payudara sering hilang sendiri tanpa perlu pengobatan
apapun. Jika rasa nyeri dirasa mengganggu, dapat menggunakan obat
pengurang rasa nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Untuk rasa
nyeri di payudara terjadi dalam waktu lama (di atas 1 bulan) atau tidak
bisa hilang dengan obat pengurang rasa nyeri, sebaiknya berkonsultasi
dengan dokter.
Keluar Cairan
Keluarnya cairan dari payudara sebenarnya adalah hal yang normal (saat
setelah melahirkan) karena payudara adalah kelenjar yang mengeluarkan
cairan yang dikenal sebagai air susu ibu (ASI). Selain ASI, kadang dapat
keluar cairan dari payudara yang encer, jernih, & tidak lengket,
ini juga masih normal.
ASI dapat keluar dari payudara pada perempuan yang tidak menyusui. Hal
ini dapat disebabkan oleh kelainan hormon yang memicu produksi ASI
(disebut galaktore), juga dapat disebabkan oleh tumor di kelenjar
pituitari (di daerah otak), infeksi otak, cedera kepala, atau penggunaan
obat-obatan tertentu.
Cairan yang keluar dari payudara & tidak normal dapat berbagai macam
bentuknya, tergantung dari penyebabnya. Cairan dapat bercampur darah,
yang biasanya disebabkan tumor jinak pada kelenjar payudara atau kanker
payudara. Cairan yang berwarna kehijauan biasanya disebabkan oleh
benjolan jinak. Sedangkan cairan yang bernanah & berbau amis
disebabkan oleh infeksi di payudara.
Jika muncul cairan dari payudara yang terlihat normal tetapi di luar
masa menyusui & dalam waktu lama, atau cairan tersebut tidak normal,
segera berkonsultasi dengan dokter untuk dapat diobati sesuai
penyebabnya. Perempuan yang sudah menopause & mengalami keluarnya
cairan adalah tidak normal & harus berkonsultasi dengan dokter.
Kesimpulan
Ketakutan akan adanya kelainan/penyakit di payudara, terutama kanker
payudara, adalah hal yang seharusnya dapat diredam jika para perempuan
mau melakukan deteksi dini untuk penyakit ini. Salah satu jenis deteksi
dini paling mudah adalah dengan pemeriksaan payudara sendiri setiap
bulan. Mintalah pada dokter untuk memberikan bahan atau mengajarkan
mengenai pemeriksaan payudara sendiri. Mintalah pada dokter langganannya
untuk mengajarkan atau memberikan bahan mengenai pemeriksaan payudara
sendiri. Perlu diingat, pemeriksaan sendiri tidak dapat menggantikan
pemeriksaan dokter.
Secara berkala sangat disarankan sejak usia remaja untuk dilakukan
pemeriksaan kesehatan rutin oleh dokter termasuk untuk pemeriksaan
payudara. Pemeriksaan dokter ini mencakup penilaian faktor risiko &
pemeriksaan fisik. Jika diperlukan, dapat disertai pemeriksaan lanjutan
untuk kelainan di payudara sesuai indikasi seperti USG, mammografi,
CT-scan, MRI, kedokteran nuklir, sitologi, histopatologi, atau
pemeriksaan hormonal.
Sehingga setiap kelainan/gangguan apapun dapat segera ditangani dengan
cepat & lebih baik sebelum meluas/bertambah parah. Untuk kanker
payudara, biaya pengobatan, rasa sakit, lama pengobatan, & risiko
kematian semakin kecil sementara tingkat kemungkinan sembuh makin besar
jika ditemukan & ditangani lebih awal.